[Interview] Lee Jung Yeob Woollim's CEO, Mantan Manager Yang Berhasil Sebagai Produser
read this ya bagi yang belum sempat baca !!! yup~ kalian tahu kan siapa beliau? Lee JungYeop adalah CEO dari Woollim Entertaiment. terlepas dari merger2 yang bikin kepala pusing, gak ada salahnya kalau kita sebagai woollim fans tahu sejarah beliau sampe sukses seperti sekarang.. simak ya interviewnya ~
“Awalnya kupikir semuanya tak mungkin terjadi. Aku membangun impian tinggi, tapi sepertinya impian itu tetap jauh.” Tulisan yang terekam dalam video yang dipertunjukkan pada konser tunggal pertama INFINITE tanggal 11 dan 12 Februari 2012 lalu bukanlah suatu hal yang berlebihan yang dirangkai untuk membangkitkan suasana atau adrenalin. INFINITE merupakan grup idol pertama hasil bentukan Woollim Entertainment yang saat ini telah menangani penyanyi-penyanyi seperti NELL, EPIK HIGH, JISEON, dan sebagainya. Dia seperti menjalani suatu tantangan di tengah dunia idol yang lebih dikuasai tiga perusahaan besar seperti SM, YG, dan JYP di mana mereka pun sedang menguatkan akarnya. Akan tetapi, INFINITE yang hanya dalam waktu satu setengah tahun secara konsisten berdiri di panggung dengan konsep yang jelas atau hook song yangmembuat orang kecanduan ini telah mendapatkan suatu keberadaan yang patut dibedakan dengan grup idol lainnya. Lagu mereka yang berjudul ‘Be Mine’ berhasil menempati urutan ke-2 dalam klasifikasi ‘Song Of The Year’ KBS Music Award akhir tahun 2011 kemarin. Perkembangan di luar dugaan ini bermula dari sang direktur Woollim Entertainment, Lee Jung Yeob. Mata pria yang mendapatkan panggilan ‘bos’ dari para fans INFINITE ini selalu bersinar seperti anak remaja setiap kali berkata dan menekankan, “ Aku ingin menciptakan lagu bagus.”
Lee Jung Yeob : Bagi seorang penyanyi, yang terpenting adalah album, baru kemudian pertunjukkan. Sebenarnya ketakutanku tentang penilaian masyarakat akan mereka cukup besar, tapi aku tidak menyayangkan biaya produksi dan melakukan persiapan segiat mungkin agar penggemar melihat panggung yang bagus.
Sebenarnya bagaimana sih Anda menjalani pekerjaan di bidang musik?
Lee Jung Yeob : Kalau penulis lagu mendemokan lagunya, aku paling hanya minta untuk diubah sedikit atau ditambahkan beberapa bagian. Seperti pada lagu’Nothing’s Over’, di bagian tengahnya ada drum beat, itu aku minta memasukkan karena terinspirasi oleh lagu STING ‘English Man In New York’. Lalu, di lagu B.T.D (Before The Dawn), aku minta dibuatkan penekanan di bagian scorpion dance-nya untuk dijadikan puncak lagu. Di lagu ‘Be Mine’ pun seharusnya bagian reff-nya cuma sekali, tapi aku minta dibuat jadi dua kali lalu memasukkan break dance. Meski lagu itu berkarakter dance music, tapi kalau diberi sentuhan emosi, melodi, reff, part penanda jeda, maka akan lebih enak didengar. Sepertinya itulah yang dilakukan para senior untuk menciptakan lagu-lagu terbaik.
source : 10+ Star Magazine (Indonesian Version) Vol. 2
A/N : Post ini boleh dire-share. Di sini, saya hanya ingin kalian semua yang tengah meributkan soal SM-Woollim ini tahu bagaimana sebenarnya perjuangan para artis Woollim saat ini. Melihat bagaimana para SM Stan (sebagian besarnya) memandang sebelah mata artis yang berada dalam agensi kecil ini membuat saya terdorong untuk mempost blog ini. Hal ini supaya kalian semua tahu bahwa Woollim bisa tiba di kesuksesan seperti ini bukan semata-mata karena belas kasihan SM atau apapun itu, melainkan melalui kerja keras mereka.
Di dunia ini, banyak orang yang terjun ke industri musik karena ingin mencari uang, uang dan uang. Tak ada harapan ataupun ambisi di dalamnya. Namun, post ini memberikan artian lain dalam industri musik. Di sini, mereka semua benar-benar memiliki harapan dan ambisi dalam profesi mereka. Mereka semua menjalankannya tidak hanya untuk uang melainkan juga kesenangan. Pada dasarnya, dalam mencari pekerjaan, bukankah itu adalah hal yang lebih penting dibandingkan uang sekalipun? Jika anda tidak menyenangi pekerjaan yang anda kerjakan, maka hasilnya anda akan merasa kesusahan. Karena anda terlalu memaksakan diri pada hal yang justru anda tak senangi.
Dan saya juga ingin memberitahukan bagi para Woollim Stan. Ada baiknya bagi kita untuk tidak membuat fanwar juga terhadap fandom atau stan lain. Karena di saat ini, idol kita ini justru membutuhkan dukungan dan support ketimbang keributan-keributan, betul bukan? Dengan support yang bisa kita berikan, hal itu akan menjadi kekuatan juga bagi mereka dalam menghadapi situasi dan masalah seperti ini. Kita juga takkan menjadi budak SM semudah itu kok. Lihat sendiri bagaimana ambisi dan harapan CEO kita? DIa tak akan menyerahkan artisnya begitu saja. Semua ini dijalankan demi kebaikan . :)
Sekian aja ..
“Awalnya kupikir semuanya tak mungkin terjadi. Aku membangun impian tinggi, tapi sepertinya impian itu tetap jauh.” Tulisan yang terekam dalam video yang dipertunjukkan pada konser tunggal pertama INFINITE tanggal 11 dan 12 Februari 2012 lalu bukanlah suatu hal yang berlebihan yang dirangkai untuk membangkitkan suasana atau adrenalin. INFINITE merupakan grup idol pertama hasil bentukan Woollim Entertainment yang saat ini telah menangani penyanyi-penyanyi seperti NELL, EPIK HIGH, JISEON, dan sebagainya. Dia seperti menjalani suatu tantangan di tengah dunia idol yang lebih dikuasai tiga perusahaan besar seperti SM, YG, dan JYP di mana mereka pun sedang menguatkan akarnya. Akan tetapi, INFINITE yang hanya dalam waktu satu setengah tahun secara konsisten berdiri di panggung dengan konsep yang jelas atau hook song yangmembuat orang kecanduan ini telah mendapatkan suatu keberadaan yang patut dibedakan dengan grup idol lainnya. Lagu mereka yang berjudul ‘Be Mine’ berhasil menempati urutan ke-2 dalam klasifikasi ‘Song Of The Year’ KBS Music Award akhir tahun 2011 kemarin. Perkembangan di luar dugaan ini bermula dari sang direktur Woollim Entertainment, Lee Jung Yeob. Mata pria yang mendapatkan panggilan ‘bos’ dari para fans INFINITE ini selalu bersinar seperti anak remaja setiap kali berkata dan menekankan, “ Aku ingin menciptakan lagu bagus.”
- Tiket konser tunggal INFINITE tanggal 11 dan 12 Februari kemarin habis terjual, ya?
Lee Jung Yeob : Bagi seorang penyanyi, yang terpenting adalah album, baru kemudian pertunjukkan. Sebenarnya ketakutanku tentang penilaian masyarakat akan mereka cukup besar, tapi aku tidak menyayangkan biaya produksi dan melakukan persiapan segiat mungkin agar penggemar melihat panggung yang bagus.
- Bagi grup idol pria, saat ini dunia idol sudah seperti samudra merah, berlari sekencang apa pun, rasanya sulit untuk mendapatkan kesuksesan. Bagaimana awalnya Anda bisa berpikir untuk memasukinya?
- Aku banyak mendengar kalau 18 tahun yang lalu Anda pernah bekerja sebagai manajer Lee Seung Hwan. Sejak kapan, sih sebenarnya Anda mulai menginjakkan kaki di bisnis ini?
- Alasan apa yang membuat Anda ingin bekerja di bidang ini padahal saat itu datang ke kota tanpa sebuah rencana?
- Karena itukah lagu-lagu andalan INFINITE yang berjudul ‘Comeback Again’ dan ‘Be Mine’ menyiratkan emosi dan style 80-an?
Sebenarnya bagaimana sih Anda menjalani pekerjaan di bidang musik?
Lee Jung Yeob : Kalau penulis lagu mendemokan lagunya, aku paling hanya minta untuk diubah sedikit atau ditambahkan beberapa bagian. Seperti pada lagu’Nothing’s Over’, di bagian tengahnya ada drum beat, itu aku minta memasukkan karena terinspirasi oleh lagu STING ‘English Man In New York’. Lalu, di lagu B.T.D (Before The Dawn), aku minta dibuatkan penekanan di bagian scorpion dance-nya untuk dijadikan puncak lagu. Di lagu ‘Be Mine’ pun seharusnya bagian reff-nya cuma sekali, tapi aku minta dibuat jadi dua kali lalu memasukkan break dance. Meski lagu itu berkarakter dance music, tapi kalau diberi sentuhan emosi, melodi, reff, part penanda jeda, maka akan lebih enak didengar. Sepertinya itulah yang dilakukan para senior untuk menciptakan lagu-lagu terbaik.
- Tapi, bukan hal yang mudah ‘kan untuk memasukkan selera pribadi dalam dunia bisnis? Saat mengeluarkan lagu “Comeback Again’, apa tidak ada kekhawatiran karena lagu itu dibuat dengan memusatkan pada disco music-nya A-HA atau musisi tahun 80-an sebagai sumbernya di tengah pasar musik sekarang ini?
- Anda juga bilang senang beraktivitas dengan berkonsentrasi hanya pada musik dan panggung, INFINITE ‘kan idol pertama yang Anda debutkan, apakah selain konsentrasi di musik dan panggung, Anda tidak punya keinginan untuk membawa mereka ke musik yang berkarakter hook song atau ke acara-acara variety show untuk menarik popularitas?
- Anda sangat bertekad untuk menempatkan kualitas yang bagus dan itu terdengar sangat ideal, tapi rasanya juga tidak realistis. Bukankah bagi seorang produser yang terpenting adalah pemasukan?
- Sekarang, ‘kan, asrama INFINITE sudah pindah, tapi aku ingat saat nonton variety show INFINITE yang berjudul <INFINITE, You Are My Oppa>, saat itu asrama mereka terlihat menyedihkan. [tertawa]
- Kondisinya memang makin membaik, tapi tim yang besar juga membutuhkan dana yang besar. Apa Anda akan melebarkan aktivitas di luar musik untuk mendapatkan pemasukan?
- Sebuah idol grup membutuhkan proses produksi yang teliti dan juga ada sistem training, berbeda dengan NELL atau Epik High yang merupakan singer writer. Sebenarnya bagaimana sih, INFINITE dibentuk?
- Ada hal menarik tentang julukan INFINITE, yaitu ‘grup yang sangat pandai membawakan tarian secara serentak’. Dan ini menjadi topik hangat dan merupakan senjata bagi INFINITE.
- Sebelumnya album INFINITE mendapat penilaian bagus, tapi efek apa yang Anda dapatkan secara nyata dari pernyataan menjadi nomor satu di program musik?
- Untuk masalah mental manage dari masing-masing personel, Anda sepertinya harus lebih berpikir keras juga.
- Aku ingin tahu rencana Woollim Entertainment tahun ini.
- Melalui Woollim Entertainment, hal apa lagi yang ingin Anda wujudkan?
- Berawal dari seorang manajer hingga menjadi seorang direktur perusahaan musik. Apa yang Anda ambil sebagai pelajaran selama melakukan pekerjaan ini?
source : 10+ Star Magazine (Indonesian Version) Vol. 2
A/N : Post ini boleh dire-share. Di sini, saya hanya ingin kalian semua yang tengah meributkan soal SM-Woollim ini tahu bagaimana sebenarnya perjuangan para artis Woollim saat ini. Melihat bagaimana para SM Stan (sebagian besarnya) memandang sebelah mata artis yang berada dalam agensi kecil ini membuat saya terdorong untuk mempost blog ini. Hal ini supaya kalian semua tahu bahwa Woollim bisa tiba di kesuksesan seperti ini bukan semata-mata karena belas kasihan SM atau apapun itu, melainkan melalui kerja keras mereka.
Di dunia ini, banyak orang yang terjun ke industri musik karena ingin mencari uang, uang dan uang. Tak ada harapan ataupun ambisi di dalamnya. Namun, post ini memberikan artian lain dalam industri musik. Di sini, mereka semua benar-benar memiliki harapan dan ambisi dalam profesi mereka. Mereka semua menjalankannya tidak hanya untuk uang melainkan juga kesenangan. Pada dasarnya, dalam mencari pekerjaan, bukankah itu adalah hal yang lebih penting dibandingkan uang sekalipun? Jika anda tidak menyenangi pekerjaan yang anda kerjakan, maka hasilnya anda akan merasa kesusahan. Karena anda terlalu memaksakan diri pada hal yang justru anda tak senangi.
Dan saya juga ingin memberitahukan bagi para Woollim Stan. Ada baiknya bagi kita untuk tidak membuat fanwar juga terhadap fandom atau stan lain. Karena di saat ini, idol kita ini justru membutuhkan dukungan dan support ketimbang keributan-keributan, betul bukan? Dengan support yang bisa kita berikan, hal itu akan menjadi kekuatan juga bagi mereka dalam menghadapi situasi dan masalah seperti ini. Kita juga takkan menjadi budak SM semudah itu kok. Lihat sendiri bagaimana ambisi dan harapan CEO kita? DIa tak akan menyerahkan artisnya begitu saja. Semua ini dijalankan demi kebaikan . :)
Sekian aja ..
I'm very happy that there is someone who is having similar or same opinion with me., thanks author.,
BalasHapus